Sunday, 15 February 2015

Hey

Hey hati yang beku,
Jangan lagi membuat manusia lain menjadi dingin karenamu

Hey hati yang terluka,
Masa lalumu yang penuh luka kiranya tidak melukai hati yang lain.

Hey jiwa yang pernah teraniaya,
Jangan kau gunakan jiwa-jiwa lain sebagai media pembalasan.

Hey cinta yang hilang,
jangan lagi kau pergi.. 

Karena masih banyak yang percaya kalau cinta tidak pernah berniat melukai..

Tuesday, 20 January 2015

Grey area

Manusia bisa berencana,
Walaupun akhirnya mungkin akan berbeda.

Ia telah memutuskan untuk pergi sejenak, 
Meninggalkan kenangan, melepaskan ikatan.

Terkadang Ia meragu,
Apakah Ia mengambil jalan yang benar atau salah.

"Semua ada konsekuensinya", ujar sang pengembara yang Ia temui di tempat yang gersang

Ia pun memutuskan untuk berjalan menjauh..
Tanpa Ia sadari hanya dirinyalah yang mampu menyembuhkan jiwanya yang rapuh..

Monday, 19 January 2015

19 Januari 2015

Mentari pagi bersinarlah dengan hangat,
Hingga ia mampu menjadikan sinarmu sebagai semangat untuk menempuh hari yang baru.

Tanah bumi jadilah pijakkan yang lembut untuknya,
Hingga ia mampu melangkah dengan pasti tanpa terluka.

Udara segar hembuskanlah oksigen untuk paru-parunya,
Biarkan ia menghirupnya dalam-dalam.

Langit senja tetaplah menjadi cantik,
Biarkan paras ayunya semakin jelas terlihat diantara jutaan wajah di kota ini.

Bintang malam tetaplah bercahaya,
Sebagai pengingat bahwa Aku ada untuknya..
Walaupun Aku hanya mampu merengkuh bayangnya untuk saat ini..

Saturday, 17 January 2015

mindset

Senyum terlihat
Walau memaksa
Rasa sakit kian kau rasa

Ragamu berontak, jiwamu menjadi goyah
Seakan mereka berseteru dalam pikiran yang tidak kunjung menemukan jawaban

Emosi tanpa alasan pasti, diiringi rasa bersalah setelahnya
Cinta dan perhatian seolah hanya tanah tandus yang tidak menarik perhatianmu

Kosong..
Hening..
Dua rasa yang meraja di jiwa

Seketika kamu berkata, "aku lelah.."
Namun setan pun paham, seberapa kuatnya kamu melawan kata menyerah

Bagiku kamu adalah serdadu terbaik..

Thursday, 8 January 2015

Cheers!

Pria itu mencoba melukiskan pikirannya ke atas kertas kosong,
Ia berusaha menuliskan apa yang selama ini ada di mimpinya

Ide-ide liar yang terkadang muncul kapanpun tanpa mengenal kata permisi,
Ide bahkan tidak peduli apakah kamu sadar atau sedang mabuk oleh alkohol

Pria itu bagaikan sahabat dari banyak mahluk hidup,
Ia mendatangkan kecerian dan rasa damai,
Dua rasa yang biasanya muncul seiring kepulan mariyuana yang kau hembuskan ke udara 

Pria itu meninggalkan kenangan..

Kenangan itu adalah sebuah lambang supremasi tertinggi yang bisa dilakukan manusia semasa hidupnya

Izinkan aku menundukan kepala untu kamu, wahai sahabat..
Legasimu akan terus menjadi pemicu adrenalin di jiwa dan raga ini

Tuesday, 6 January 2015

Tentang 'rumah'

Hi kamu,
Selamat datang di 'rumahku'
Maaf jika berantakan
Aku tahu banyak sekali yang harus kurapihkan
Aku memang malas bahkan terlihat acuh dengan semuanya
Mungkin juga terlalu nyaman.. 
Ah entahlah..

Percayalah, dulu semua tampak indah dan tertata dengan rapih
Semua terlihat bersih dan putih,
tidak seperti sekarang

Silahkan duduk disini, satu-satunya barang yang aku jaga di rumah ini.
Iyah, aku mempersiapkannya untukmu
Berharap kamu mau singgah disini
Menghabiskan waktu dengan berbagai cerita

Tolong jangan sembarangan menyentuh apapun disini
Aku cuma tidak ingin kamu terluka.
Atau mungkin aku yang terluka

Iyah, aku tahu kamu melihatnya
Pintu usang yang penuh dengan goresan, seolah seperti penjara yang berisikan kriminil kelas berat..

Aku namakan itu masa lalu, sudah kukunci dengan rapat.
Hingga tembok pun enggan bersuara..

Kamu boleh tinggal disana jika kerasan..
Kamar tidur utama. 
Tempat kedua yang masih layak untuk disinggahi

Oh iyah, ini kuncinya.
Pesanku hanya satu, simpan baik-baik kunci ini
Satu-satunya kunci yang tertuliskan 'jiwa' di sisinya

Monday, 5 January 2015

Mercusuar

Angin laut seolah menyentuh kulit halusnya dengan lembut,
Seolah mereka tahu ia bagaikan sebuah benda mahal yang mudah pecah

Bintang malam seolah tersenyum mengamatinya yang sedang duduk menikmati malam,
Seakan mereka ingin sekedar menemani dirinya.

Ia seolah tidak peduli dengan waktu,
Baginya kini waktu adalah sebuah ilusi semata.
Karena waktulah ia terluka, karena waktu pulalah ia harus membungkus rapih sebuah koper usang yang ia namakan masa lalu.

Pancaran sinar lampu mercusuar seolah membangunkannya dari mati suri.
Sinar itu seakan berkata, 'Aku ada.. Walaupun kamu selalu menghilang..'