Friday, 20 February 2015

Ingin

Aku ingin pergi berlari,
Entah kemanapun kaki ini membawaku
Bukan, bukan karena aku ingin menjauh dari bayanganmu

Aku justru berharap bisa bertemu denganmu di suatu tempat.

Aku ingin terbang bebas,
Entah bagaimana caranya agar aku bisa berjalan di awan.
Bukan, bukan karena aku ingin menjauh dari bayanganmu

Aku justru berharap bisa menjatuhkan diri tepat di hadapanmu..
Walaupun ada kemungkinan meleset, hingga ajal yang ternyata menyambutku..

Apa?

Siapa kamu yang seketika muncul dihadapanku ketika aku sudah menetapkan hati untuknya?

Kemana kamu yang dulu sempat kunanti layaknya kemarau merindukan rintik hujan?

Aku mengakui kalau kamu berhasil merusak konsentrasiku,
Aku mengakui kalau kamu berhasil membuka pintu yang berisi jutaan kenangan

Namun, aku sadar
Bahwa sejak dulu tidak pernah ada 'KITA'
Cuma 'KAMU', 'KAMU' dan KAMU
Kamu yang selalu ingin diperhatikan,
Kamu yang selalu ingin ditemani,
Kamu yang selalu ingin dikasihi

Pernah bertanya tentang aku?
Iyah, aku yang ternyata juga manusia
Manusia yang memiliki jiwa, nafas serta raga

Dan kamu pun hanya diam..

Sunday, 15 February 2015

Teruntuk Semesta

Baringkanlah tubuhmu disini, nikmati indahnya langit malam walau tanpa bintang.

Penjamkanlah matamu sekarang, hirup dalam-dalam aroma damai yang diciptakan alam melalui hujan yang turun ke bumi.

Berikan senyummu kepada ibu bumi,
Sentuh dengan lembut tubuhnya yang berada di sekitarmu ini.

Singkirkan egomu,
Nikmati cinta di dalam relung hatimu.

Rengkuhlah raga ini,
Pastikan kamu tidak lagi melepasnya dalam senyap malam atau bahkan beranjak pergi seperti rampok kala sang surya terbit di pagi hari.

Ucapkan doa dalam hati, jiwa, pikiranmu wahai jelita.
Biarkan bibir mungilmu berbicara kepada semesta. 
Biarkan semesta mengambil alih semuanya.


Hanya jika..

Rintik hujan yang jatuh ke bumi seolah menuliskan sebuah pesan.

Manusia berhak bersedih, namun akan ada masanya dimana semua masalah akan terhapus sirna.

Udara dingin yang berhembus malam ini seolah melukiskan sebuah kisah.

Manusia menyukai rasa hangat, namun janganlah menjadi jumawa dan melupakan bahwa akan ada masa dimana dingin siap memelukmu.

Itulah hidup,
Dimana satir akan selalu mengikuti langkah manusia.

Atau harus kuganti kata hidup dengan cinta?

Hey

Hey hati yang beku,
Jangan lagi membuat manusia lain menjadi dingin karenamu

Hey hati yang terluka,
Masa lalumu yang penuh luka kiranya tidak melukai hati yang lain.

Hey jiwa yang pernah teraniaya,
Jangan kau gunakan jiwa-jiwa lain sebagai media pembalasan.

Hey cinta yang hilang,
jangan lagi kau pergi.. 

Karena masih banyak yang percaya kalau cinta tidak pernah berniat melukai..