Tuesday, 24 March 2015

Binatang!

Pada masanya,
Aku adalah binatang jalang
Aku tidak mengenal aturan
Aku bahkan tidak peduli dimana ragaku akan beristirahat 

Aroma parfum mahal, murah
Hiasan dinding beraneka rupa
Warna pintu yang berbeda
Semua pernah aku singgahi
Pernah aku hirup dalam-dalam
Mencabut sari dari setiap bunga yang kulihat

Namun kini, 
Binatang dalam jiwaku mengendurkan sisi liarnya
Mungkin ia sudah terlalu tua
Atau bijaksana?
Entahlah, hanya Tuhan yang tahu apa yang terjadi

Pulih

Aku tertawa saat mendengar namamu..
Bukan karena lucu ataupun bahagia,
Karena aku tahu rasa sakit akan hilang dengan melepaskannya lewat tawa yang tulus..

Atau mungkin

Aku ingin memeluk
Entah raga seorang wanita atau seorang sahabat

Aku ingin mencium
Entah bibir manis yang penuh kalimat kotor atau tangan wanita yang penuh ketulusan

Aku ingin menggenggam
Entah jemari wanita atau hanya sebuah pensil untukku menulis

Aku ingin percaya
Entah cinta atau fatamorgana
Atau mungkin.. 
Barangkali cinta ternyata hanya fatamorgana?

Bagaimana mungkin?

Bagaimana mungkin kamu berusaha menipuku jika aku dulu juga penipu?

Bagaimana mungkin kamu berusaha menyarangkan peluru ke otakku jika ternyata aku seorang pembunuh?

Bagaimana mungkin kamu berusaha merobek nadiku jika ternyata aku mantan tukang jagal?

Bagaimana mungkin aku percaya kamu jika jiwamu sendiri berontak mendengar kisahmu?